Triidothyronine (T3) adalah hormon tiroid yang ada dalam darah dengan kadar yang sedikit yang mempunyai kerja yang singkat dan bersifat lebih kuat daripada tiroksin (T4). T3 disekresikan atas pengaruh thyroid stimulating hormone (TSH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise dan thyroid–releasing hormone (TRH) yang dihasilkan oleh hipotalamus. T3 didalam aliran darah terikat dengan thyroxine binding globulin (TBG) sebanyak 38 – 80%, prealbumin 9 – 27% dan albumin 11 – 35%. Sisanya sebanyak 0.2 – 0.8% ada dalam bentuk bebas yang disebut free T3. Free T3 dipakai untuk monitoring pasien yang menggunakan obat anti-tiroid, karena pada pengobatan tersebut, produksi T3 berkurang dan T4 dikonversi menjadi T3. Selain itu, kadar free T3 diprediksi untuk menentukan beratnya kelainan tiroid.
Thyroxine (T4) di dalam aliran darah ada dalam bentuk free T4 dan yang terikat dengan protein. Protein pengikat T4 adalah TBG sebanyak 75%, albumin 10% dan prealbumin 15% dari T4 total. Sebagian kecil yaitu 0.03% dari T4 ada dalam bentuk bebas yang disebut free T4. Free T4 ini merupakan suatu uji laboratorium yang paling baik untuk mengetahui adanya disfungsi dari kelenjar tiroid.
Thyroid stimulating hormone (TSH) adalah hormon yang dihasilkan oleh hipofisa anterior. TSH berfungsi merangsang produksi hormon tiroid seperti T4 dan T3 melalui reseptornya yang ada di permukaan sel tiroid. Sintesis dari TSH ini dipengaruhi oleh thyrotropin releasing hormone (TRH) yang dihasilkan oleh hypothalamus bila didapatkan kadar hormon tiroid yang rendah di dalam darah. Bila kadar T3 dan T4 meningkat, produksi TSH akan ditekan sehingga akan terjadi penurunan kadar T3 dan T4.
Sebagaimana diketahui T4 didalam aliran darah terikat pada beberapa protein seperti yang telah disebutkan diatas. Selain itu T4 dapat meningkat pada kehamilan, pengobatan dengan estrogen, hepatitis kronik aktif, sirosis bilier atau kelainan bawaan pada tempat pengikatan T4. Pada keadaan ini, peningkatan T4 seolah-olah menunjukkan gangguan fungsi tiroid yang berlebihan, yang sebenarnya peningkatan itu bersifat palsu. Oleh karena itu, untuk mengetahui fungsi tiroid yang baik dapat diperiksa dengan FTI. Pemeriksaan kadar T3, T4, FTI, Free T3, Free T4, dan TSH dilakukan dengan metoda ELISA.
Penyakit tiroid adalah gangguan yang disebabkan oleh kelainan bentuk atau fungsi kelenjar tiroid. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan bukan penyakit yang menular. Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher dan berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Gangguan pada kelenjar tiroid dan hormon tiroid akan menimbulkan gejala penyakit tiroid yang berbeda-beda, tergantung jenis dan penyebabnya. Penyakit tiroid terjadi ketika kelenjar tiroid mengalami perubahan bentuk, serta menghasilkan hormon tiroid yang terlalu sedikit (hipotiroidisme) atau terlalu banyak (hipertiroidisme). Perubahan bentuk kelenjar tiroid sendiri dapat disebabkan oleh penyakit gondok, nodul tiroid, dan kanker tiroid.
Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Tiroid Tergantung jenis penyakitnya, gejala umum yang timbul pada seseorang yang memiliki penyakit tiroid adalah munculnya benjolan di leher. Selain benjolan, gejala lain yang dapat muncul adalah gejala akibat perubahan hormon tiroid, pada penderita hipertiroidisme yaitu akan mengalami beberpa gejala berikut; Tremor,Turunnya berat badan,Mudah berkeringat,Gangguan tidur,Gugup, cemas, dan Mudah tersinggung serta Jantung berdebar. Sedangkan pada penderita hipotiroidisme akan mengalami gejala berupa;Mudah mengantuk dan cepat letih,Mudah lupa,Mudah merasa kedinginan,Suara serak,Pembengkakan pada bagian tubuh (edema),khusus perempuan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
Pemeriksaan TSH merupakan tes darah yang di lakukan untuk mengetahui kadar thyroid stimulation hormone (TSH) di dalam tubuh.TSH sendiri adalah hormon yang di produksi oleh kelenjar pituitari di otak. Hormn ini berfungsi untuk menstimulasi kelenjar tiroid, ketika kaadarhormon tiroid di dalam darah rendah, maka kelenjar pituitari akan memproduksi lebih banyak TSH untuk merangsang pembentukan hormon tiroid. tes TSH di lakukan untuk mengevaluasi fungsi kelenjar dan hormon tiroid. ada bebrapa hal yang harus di siapkan sebelum melaksanakan pemeriksaan (alat dan bahan) yaitu seperti sampel darah vena,tabung darah,spuit 3 cc, torniquet, alkohol swab serta spekfotometer. setelah itu tim medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh vena pasien menggunakan spuit 3 cc, alkohol swab, dan torniquet setelah itu darah di masukkan dalam tabung darah yang kemudian akan di periksa.Pada Pemeriksaan TSH ini pasien di sarankan untuk tidak mengkonsumsi dulu obat-obatan yang mengandung biotin (B7), amiodarone, dopamine, lithium, potassium iodide, prednison serta glukokortikoid. karena obat-obatan ini dapat mempengaruhi hasil yang di lakukan.
Cara Kerja Alat Test T3,T4 dan TSH (MINI VIDAS)
1. Nyalakan alat dengan menekan tombol power pada bagian belakang alat
2. Alat akan meng inisialisasi/warming up selama kurang lebih 10 menit
3. Setelah selesai warming up alat akan tampil menu utama
4. Lalu tekan Master lot menu untuk memilih pemeriksaan
5. kemudian pilih section A/B (Sesuai Pemeriksaan) yang kita inginkan
6. Tunggu, hingga alat selesai melakukan pembacaan,
7. Masukan Strip SPR (strip yang berisi kan reagen yang di perlukan untuk reaksi yang di lapisi antigen dan antibody) pada section yang kita kehendaki.
8. Lalu masukan sample ID pasien, kemudian tekan start alat akan memulai melakukan pekerjaannya
9. Hasil akan keluar/terbaca langsung oleh alat dengan secara kuantitatif
Sumber :
https://m.prodia.co.id/id/produklayanan/pemeriksaanlaboratoriumdetails/t4-total
https://labcito.co.id/tsh-s/
https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-tiroid
http://l-gara-rothera.blogspot.com/2012/03/menggunakan-mini-vidas-metode-elfa
https://pdfcoffee.com/mini-vidas-4-pdf-free.html.
https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-tiroid.pdf
Komentar
Posting Komentar